Patroli Senyap Satgas Trantibum Kapuas Hulu Demi Menjaga Kota Tetap Teduh Selama MTQ-33 - Kalimantannews.id

Patroli Senyap Satgas Trantibum Kapuas Hulu Demi Menjaga Kota Tetap Teduh Selama MTQ-33

 Patroli Senyap Satgas Trantibum Kapuas Hulu Demi Menjaga Kota Tetap Teduh Selama MTQ-33

Patroli Senyap Satgas Trantibum Kapuas Hulu Demi Menjaga Kota Tetap Teduh Selama MTQ-33
Kalimantannews.id, Kapuas Hulu - Di langit Kapuas Hulu, sore itu, warna jingga meredup perlahan, seperti napas panjang sebuah kota yang sedang menyiapkan diri. 

Jalanan Putussibau, ibukota kabupaten di perbatasan Kalimantan Barat, terlihat riuh namun teratur. Di sudut-sudut kota, aroma kopi robusta bercampur dengan hembusan sungai Kapuas yang lembut.

Namun di balik keteduhan itu, ada denyut berbeda: sebuah operasi senyap sedang berjalan.

Selasa malam, 9 September 2025, tepat pukul 19.30 WIB, Satgas Trantibum (Satuan Tugas Ketentraman dan Ketertiban Umum) Kapuas Hulu bergerak.

Tak ada sirine, tak ada teriakan. Hanya langkah-langkah tegas petugas berpakaian cokelat muda menyusuri jalanan. 

Mereka datang bukan untuk menutup usaha, bukan pula untuk menakut-nakuti, tetapi untuk mengingatkan.

“Penekanannya, tim gabungan akan melakukan patroli untuk memastikan pelaku usaha mematuhi edaran bupati. Akan ada sanksi bila melanggar,” ucap Plt Kabid Penegakan Operasi Satpol PP Kapuas Hulu, Edy Suhardi, dalam nada lebih menyerupai pesan persahabatan ketimbang ancaman.

Patroli Malam

Malam itu, pasukan Satgas terbagi dua regu. Regu pertama menyisir wilayah Putussibau Selatan dan Putussibau Utara. 

Nama-nama kafe, warung, dan toko menjadi catatan penting Cafe Blok M, Bintang Timur, Bougenville, hingga Tipsy Liquor yang terkenal dengan rak kaca penuh botol berwarna.

Di satu sudut jalan Pasar Merdeka, Satgas berhenti. Etalase toko minuman Rio Tipati menyala terang. Tak ada nada marah, tak ada bentakan, hanya sebuah percakapan lembut.

“Pak Rio, sesuai edaran, mohon dipasang tirai penutup di etalase,” ujar salah satu petugas.

Rio mengangguk pelan. “Siap, Pak. Kita jaga bersama Kapuas tetap tenang.”

Regu kedua bergerak ke arah Kecamatan Kalis. Di sana, suasana berbeda: jalanan lebih sepi, lampu neon kafe menyala redup. 

Nama-nama seperti Cafe Dragon, Cafe Glamour, Cafe Queen, dan Cafe Mutiara Baru jadi titik pemeriksaan. 

Di Tekudak, mereka bertemu Ayu, pemilik Cafe Gemoy, yang tampak canggung menatap daftar larangan di tangannya.

“Susah, Pak, kalau suara musik harus kecil,” gumamnya lirih.

Petugas tersenyum, bukan menghakimi, melainkan menenangkan.

“Kita bukan mau mematikan usaha, Bu. Kita cuma mau semua berjalan damai, biar MTQ ini jadi berkah buat Kapuas.”

Ini Edaran Bupati

Inti dari misi malam itu adalah satu Sosialisasi Surat Edaran Bupati Kapuas Hulu Nomor 3107 Tahun 2025. 

Surat ini mengatur Tertib Operasional Cafe, Tempat Hiburan, Warung, dan Toko Minuman Beralkohol selama MTQ ke-33 Provinsi Kalimantan Barat.

Ada enam poin utama bagi para pelaku usaha:

1. Larangan nongkrong di luar area usaha karyawan dan pemandu lagu diminta tidak berkeliaran di tepi jalan.

2. Pakaian sopan dan santun tak ada pakaian minimalis bagi karyawan atau pemandu lagu saat keluar dari lokasi.

3. Minuman beralkohol tak dipajang botol-botol minuman harus disembunyikan dari etalase terbuka.

4. Pembatasan suara musik pesta boleh, bising jangan. Suara musik harus dijaga agar tetangga tetap tenang.

4. Etalase tertutup rapat warung dan toko wajib memasang tirai pada rak minuman beralkohol.

5. Keamanan dan ketertiban utama pemilik usaha diminta aktif menjaga situasi damai.

6. Surat edaran berlaku sejak 8 hingga 27 September 2025. Rentang waktu itu menjadi masa ujian kesadaran kolektif masyarakat Kapuas Hulu.

Malam-Malam Sunyi

Pukul 22.30 WIB, patroli Satgas selesai. Bukan berarti tugas usai, melainkan jeda sebelum langkah berikutnya. 

Dalam catatan operasi malam itu, ada 16 kios, 22 kafe, dan 4 toko minuman beralkohol yang dikunjungi. Sebagian mematuhi, sebagian masih menyesuaikan diri.

Yang menarik, Satgas Trantibum tidak datang dengan wajah garang. Alih-alih mengedepankan hukuman, mereka mempraktikkan pendekatan persuasif. Mereka ingin masyarakat merasa dirangkul, bukan diintimidasi.

Namun Edy Suhardi juga menegaskan, bila ada pelanggaran berulang, sanksi administratif menunggu.

“Kami akan mulai dengan peringatan. Jika tetap membandel, baru penindakan. Tapi kami yakin, warga Kapuas mengerti,” ucapnya.

Ruang Kota, Rasa Warga

Bagi warga Kapuas Hulu, pelaksanaan MTQ ke-33 bukan sekadar lomba membaca ayat suci. Ini adalah perayaan budaya, spiritualitas, dan identitas. 

Di setiap tikungan jalan, baliho berwarna hijau berdiri megah, menyambut para kafilah dari berbagai kabupaten se-Kalimantan Barat.

“Kalau suasana kondusif, orang betah datang,” kata Danang Wahyu, perwakilan Subdenpom, sambil tersenyum.

Kondusifitas ini menjadi alasan mengapa surat edaran diterbitkan. Tak ada maksud membatasi ruang kreativitas masyarakat, hanya menjaga agar ritme kota dan ritme MTQ berjalan harmonis.

Bayang-bayang Penyalahgunaan Wewenang

Di tengah patroli senyap ini, ada satu pesan lain yang sengaja ditegaskan Satgas laporkan jika ada oknum nakal.

“Kalau ada anggota Satpol PP yang memanfaatkan situasi untuk meminta uang, silakan laporkan langsung,” tegas Edy.

Masyarakat diberi akses penuh melapor, baik ke kantor Satpol PP, Kodim 1206/PSB, maupun Subdenpom.

Langkah ini bukan hanya soal pengawasan, tapi soal membangun kepercayaan publik. Dalam logika sederhana aturan baru hanya efektif jika penegaknya juga bersih.

Tak Pernah Selesai

Kapuas Hulu, dengan segala riuh dan tenangnya, kini tengah berjalan di antara dua kutub kebebasan berekspresi dan ketertiban bersama.

MTQ ke-33 menjadi momentum refleksi, bukan hanya bagi para peserta lomba, tapi juga bagi seluruh warga.

Di ujung malam, ketika lampu-lampu kafe mulai diredupkan, dan botol-botol minuman ditutup kain hitam, terasa ada semacam kesepakatan tak tertulis Kapuas Hulu ingin damai, ingin tenang, ingin teduh.

Dan di balik semua itu, langkah-langkah kecil Satgas Trantibum menjadi bagian dari cerita besar tentang sebuah kota yang menjaga dirinya sendiri.

Formulir Kontak