
Kalimantannews.id, Desa Martiguna - Kades Martiguna, Jubir SAP, meminta perhatian serius terkait jalan desa yang rusak parah di Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Jalan kabupaten ini sangat vital bagi mobilitas warga, namun kondisinya memprihatinkan. Artikel ini mengulas secara mendalam aspirasi masyarakat dan langkah konkret yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Desa Martiguna, yang berada di bawah naungan Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, tengah menghadapi masalah serius terkait infrastruktur jalan.
Jalan kabupaten yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat setempat kini berada dalam kondisi memprihatinkan.
Lubang besar, permukaan aspal yang hancur, serta genangan air saat musim hujan menjadi pemandangan sehari-hari di sepanjang jalan tersebut.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Kendaraan roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati ketika melintas di jalan ini.
Bahkan, beberapa pengguna jalan mengaku enggan menggunakan rute tersebut karena khawatir terjadi kerusakan pada kendaraan mereka.
Menurut data yang dihimpun, jalan ini telah lama tidak diperbaiki. Padahal, jalan ini merupakan akses utama menuju pasar tradisional, sekolah, dan tempat ibadah.
Tanpa perbaikan yang signifikan, bukan tidak mungkin mobilitas warga akan semakin terhambat.
Apa Kata Kades Martiguna? Aspirasi Untuk Pemerintah Daerah
Kepala Desa Martiguna, Jubir SAP, angkat bicara terkait masalah ini. Dengan nada penuh harap, ia menyampaikan keluhan warganya kepada pemerintah daerah.
"Status jalan ini adalah jalan kabupaten. Kami meminta agar jalan tersebut diaspal dengan baik dan layak sehingga dapat digunakan oleh masyarakat tanpa hambatan," ujar Jubir.
Ia menegaskan bahwa jalan ini bukan hanya sekadar akses menuju satu atau dua lokasi saja, melainkan jalur vital yang menghubungkan berbagai wilayah strategis di desa.
Selain itu, jalan ini juga menjadi salah satu faktor penentu kemajuan ekonomi masyarakat.
"Tanpa jalan yang baik, bagaimana masyarakat bisa menjual hasil pertanian mereka ke pasar? Bagaimana anak-anak bisa bersekolah dengan aman?" tanyanya retoris.
Jubir juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran pembangunan infrastruktur.
Ia meminta agar pemerintah daerah dapat memberikan prioritas lebih tinggi terhadap perbaikan jalan di wilayah pedesaan seperti Martiguna.
"Kami sudah berulang kali menyampaikan aspirasi ini, namun belum ada respons nyata. Kami berharap pemerintah bisa mendengarkan suara kami," tambahnya.
Dampak Buruk Jalan Rusak Bagi Warga Desa
Kerusakan jalan di Desa Martiguna tidak hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga memiliki efek domino yang luas.
Pertama, aktivitas ekonomi warga menjadi terganggu. Para petani, misalnya, kesulitan membawa hasil panen mereka ke pasar karena medan yang sulit dilalui.
Akibatnya, banyak hasil pertanian yang akhirnya busuk di ladang karena tidak bisa segera dijual.
Selain itu, anak-anak sekolah juga merasakan dampak buruknya. Banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah karena kendaraan antar-jemput mereka harus melewati jalan yang rusak parah.
Bahkan, beberapa orang tua memilih untuk tidak mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah demi alasan keamanan.
Di sisi lain, jalan rusak juga berkontribusi pada meningkatnya biaya transportasi.
Pengemudi ojek online dan angkutan umum sering kali menaikkan tarif karena mereka harus menanggung biaya perawatan kendaraan yang lebih tinggi akibat kerusakan jalan. Hal ini tentu saja menambah beban ekonomi masyarakat yang sudah terbatas.
Harapan Besar Warga: Jalan Layak dan Aman
Meski menghadapi situasi sulit, warga Desa Martiguna masih menyimpan harapan besar.
Mereka ingin jalan yang mereka lewati setiap hari dapat diperbaiki dengan standar yang layak.
"Kami hanya ingin jalan yang aman dan nyaman. Tidak perlu mewah, yang penting bisa digunakan tanpa khawatir kendaraan rusak atau kecelakaan," kata salah seorang warga setempat.
Warga juga berharap agar proses perbaikan jalan dapat dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Beberapa warga bahkan bersedia membantu jika diberi kesempatan untuk ikut serta dalam proyek perbaikan jalan.
"Kami siap gotong royong, asalkan ada arahan dan dukungan dari pemerintah," ujarnya.
Selain itu, warga juga meminta agar perbaikan jalan tidak hanya bersifat sementara, tetapi benar-benar permanen.
"Jangan sampai baru diperbaiki sebentar langsung rusak lagi. Kami butuh solusi jangka panjang," tambahnya.
Tanggung Jawab Siapa? Solusi Dari Perspektif Pemerintah
Pertanyaan besar yang muncul adalah, siapa yang bertanggung jawab atas perbaikan jalan di Desa Martiguna?
Menurut undang-undang yang berlaku, jalan kabupaten adalah tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun, realitas di lapangan sering kali berbeda. Anggaran yang terbatas, kurangnya koordinasi antarlembaga, serta masalah teknis lainnya sering menjadi alasan mengapa perbaikan jalan tertunda.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan infrastruktur.
Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah melibatkan pihak swasta melalui skema kerja sama publik-swasta (public-private partnership/PPP).
Dengan cara ini, pembangunan dan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur benar-benar digunakan sesuai tujuan.
Pengawasan yang ketat serta pelaporan yang transparan akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Langkah Konkrit Perbaikan Infrastruktur
Ada beberapa langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi jalan di Desa Martiguna.
Pertama, pemerintah daerah perlu segera melakukan survei lapangan guna mengetahui tingkat kerusakan jalan secara detail. Data ini akan menjadi dasar dalam menyusun rencana perbaikan yang tepat.
Kedua, pemerintah dapat memprioritaskan alokasi anggaran untuk perbaikan jalan di wilayah pedesaan.
Meskipun anggaran terbatas, pemerintah dapat membagi tahapan perbaikan menjadi beberapa fase agar pekerjaan dapat diselesaikan secara bertahap.
Ketiga, masyarakat dapat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses perbaikan jalan.
Misalnya, dengan membentuk tim relawan yang bertugas memantau perkembangan proyek serta memberikan masukan kepada pemerintah.
Keempat, pemerintah perlu memastikan bahwa material yang digunakan dalam pembangunan jalan berkualitas tinggi.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa jalan yang telah diperbaiki dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak.
Terakhir, pemerintah juga perlu membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Melalui dialog terbuka, pemerintah dapat menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil serta meminta dukungan dari masyarakat.
Masalah jalan rusak di Desa Martiguna bukanlah isu yang bisa diabaikan begitu saja. Ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Jika tidak segera ditangani, dampak negatifnya akan semakin meluas dan berpotensi menghambat kemajuan desa tersebut.
Melalui kolaborasi yang baik dan langkah-langkah strategis, diharapkan jalan di Desa Martiguna dapat segera diperbaiki sehingga warga dapat menikmati mobilitas yang aman dan nyaman.
Semoga aspirasi Kades Martiguna dan warganya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.