- Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan pasokan energi aman selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Satgas Nataru siaga sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026 guna menjaga kelancaran distribusi BBM, LPG, dan Avtur di seluruh Pulau Kalimantan.
- Stok energi berada pada level aman, didukung ratusan armada mobil tangki, ribuan awak distribusi, SPBU serta agen LPG siaga 24 jam. Layanan diperkuat di jalur strategis, bandara, pelabuhan, kawasan wisata, serta akses menuju Ibu Kota Nusantara.
- Pertamina memproyeksikan kenaikan konsumsi energi selama Nataru, terutama Avtur, LPG, dan Gasoline. Seluruh suplai dimonitor real-time melalui command center agar respons cepat dilakukan saat terjadi lonjakan permintaan.
- Koordinasi lintas pemangku kepentingan terus diperkuat demi menjamin kenyamanan masyarakat dan kelancaran mobilitas selama libur akhir tahun di Pulau Kalimantan.
Kalimantannews.id, Balikpapan - Balikpapan, demikian nama daerah itu berada di Kalimantan Timur tidak sekadar kota minyak.
Menjelang Natal 2025 serta Tahun Baru 2026, kota ini berubah menjadi simpul kendali energi Pulau Kalimantan.
Dari terminal bahan bakar hingga jalur tol menuju kawasan Ibu Kota Nusantara, denyut distribusi energi berdegup tanpa jeda.
Di balik lalu lintas libur akhir tahun, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyalakan kesiapsiagaan penuh.
Sejak 13 November 2025, Satgas Natal dan Tahun Baru telah bergerak. Bukan seremoni. Bukan pula rutinitas administratif. Ini kerja lapangan.
Ini kerja sunyi. Energi mesti hadir saat keluarga berkumpul, saat pesawat lepas landas, saat logistik menembus hutan Pulau Kalimantan.
Executive General Manager Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Isfahani, berdiri di SPBU Jalan MT Haryono Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Konferensi pers berlangsung bersamaan secara nasional. Nada bicara tenang. Data disajikan tanpa gimik.
“Secara logistik, kondisi stok BBM Kalimantan berada pada level aman,” ujar Isfahani sebagaimana ditulis pada Selasa, 23 Desember 2025.
Kondisi Pasokan Energi Pulau Kalimantan
Angka berbicara lugas. Ketahanan Gasoline rata rata 4,9 hari. Gasoil mencapai 10,2 hari. LPG bertahan 4,7 hari.
Armada mobil tangki berjumlah 860 unit. Awak lapangan mencapai 1.890 personel. Lembaga penyalur BBM tercatat 1.400 unit.
Layanan aktif dua puluh empat jam mencapai 90 titik. Agen LPG beroperasi 515 unit. Layanan siaga penuh mencapai 326 lokasi.
Di balik angka itu, ada ritme kerja manusia. Awak mobil tangki bergantian berjaga. Operator SPBU memeriksa pompa sejak dini hari.
Terminal BBM menyalakan lampu kendali tanpa padam. Semua bergerak mengikuti kalender libur nasional.
Adapun Pulau Kalimantan memiliki tantangan khas. Jarak jauh. Cuaca ekstrem berubah cepat kilat. Titik rawan bencana tersebar.
Pertamina merespons lewat langkah antisipatif. Tiga unit mobile storage disiagakan dekat pusat perayaan serta wilayah rawan.
Jalur Tol Balikpapan Samarinda mendapat penguatan layanan. Akses menuju kawasan IKN menjadi prioritas.
“Kami fokus menjaga mobilitas masyarakat, aktivitas ekonomi, transportasi udara, distribusi logistik,” kata Isfahani.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mencatat lonjakan penumpang. Avtur naik 4,7 persen. Pesawat datang silih berganti.
Tangki avtur bergerak tanpa henti. Di pelabuhan Semayang, aktivitas bongkar muat tetap berjalan. Energi menjadi nadi.
Pertamina menghadirkan Serambi MyPertamina di tiga lokasi strategis. Bandara. Pelabuhan. Rest area tol.
Bukan sekadar tempat singgah. Ini ruang jeda. Ruang istirahat. Ruang layanan publik. Di sana, masyarakat melepas lelah, mengisi ulang tenaga, mengakses informasi.
Upaya Pertamina Hadapi Nataru 2025-2026
Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, menegaskan kesiapan fasilitas.
“Terminal BBM, SPPBE, SPBU berada pada kondisi siaga penuh,” tutur Edi Mangun menjelaskan lebih lanjut soal itu.
Proyeksi mobilitas disusun rinci. Semua dihitung. Semua dipetakan. Kebutuhan Gasoline diperkirakan naik 3,3 persen. Gasoil meningkat 0,3 persen.
LPG melonjak 4,9 persen. Avtur mencatat lonjakan tertinggi 7,8 persen. Kerosene bertambah 0,9 persen. Angka kecil. Dampak besar bila terlewat.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU siaga dua puluh empat jam mencapai 90 unit. Agen LPG PSO berjumlah 246 unit.
Agen LPG NPSO tercatat 80 unit. Layanan BBM dan atau bahan bakar minyak, serta Kiosk Pertamina Siaga tersedia.
Asa Satgas Energi Nasional
Motorist dan PDS BBM bergerak empat unit. Mobil tangki siaga tiga unit. Semua fasilitas menjalani pemeriksaan berkala.
Operator pengisian ulang mengikuti penyegaran prosedur operasional. Keselamatan menjadi kata kunci. Ketepatan menjadi keharusan.
Pemantauan suplai dilakukan real time melalui command center Satgas Nataru. Sistem ini membaca lonjakan. Sistem ini memberi peringatan.
Tambahan suplai dapat bergerak cepat saat kebutuhan meningkat. Pulau Kalimantan masuk wilayah prioritas nasional. Jalur Trans Kalimantan padat. Kawasan wisata ramai.
Koordinasi lintas sektor berjalan intensif. Pemerintah daerah terlibat. Aparat keamanan siaga. Ini artinya bukan cuma senyap saja.
Sebab, beragam mitra distribusi bergerak serempak. Semua bertujuan satu. Energi hadir tanpa gangguan.
“Kami berupaya menjaga suplai energi aman sepanjang periode Nataru,” ucap Edi Mangun merincikan pasokan.
Pertamina juga menghadirkan promo BBM non subsidi. Aplikasi MyPertamina memberi kemudahan transaksi.
Masyarakat diimbau mengisi BBM sejak awal perjalanan. Perjalanan panjang membutuhkan perencanaan.
Di balik narasi besar ini, ada kisah kecil. Sopir tangki berangkat subuh. Operator SPBU tetap tersenyum meski antrean panjang.
Petugas terminal pun tak luput siaga memantau layar hingga larut malam. Libur akhir tahun bukan libur bagi mereka.
Energi tidak sekadar angka. Energi menjadi penopang perayaan. Menjadi penjaga mobilitas. Menjadi saksi perjalanan pulang.
Dari Balikpapan hingga pedalaman Pulau Kalimantan, pasokan dijaga. Nataru berjalan. Negara hadir. Bukan alpa. Apalagi pura-pura lupa bah.



