- Kasat Reskrim Polres Melawi AKP Ambril menyalurkan bantuan dua kursi roda kepada Tukinah dan Agustina Ningsih di Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 13 Desember 2025.
- Kegiatan sosial ini digelar dalam rangka Hari Jadi Fungsi Reserse Polri ke 78 sebagai wujud rasa syukur serta kepedulian Polri kepada warga kurang mampu.
- Bantuan tersebut diharapkan memberi semangat baru bagi penerima untuk menjalani aktivitas harian secara lebih layak.
- Polres Melawi menegaskan komitmen Polri hadir dekat masyarakat melalui aksi kemanusiaan nyata bersinergi bersama pemerintah desa dan Dinas Sosial.
Kalimantannews.id, Melawi - Sabtu, 13 Desember 2025, terasa berbeda di Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Udara lembap yang menyelimuti halaman rumah mereka sederhana milik Tukinah dan Agustina Ningsih.
Dua perempuan paruh baya itu menyambut tamu negara bukan dalam seremoni resmi, melainkan lewat senyum lirih penuh harap.
Adalah AKP Ambril. Ia merupakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Melawi, datang bersama KBO Reskrim Iptu Noviyar Yunus serta anggota reserse.
Tanpa barisan formal, tanpa pengeras suara, tanpa pidato panjang. Hanya dua kursi roda, dua pasang tangan, serta empati tulus.
Momentum itu hadir bertepatan peringatan Hari Jadi Fungsi Reserse Polri ke 78. Bagi jajaran Reskrim Polres Melawi, peringatan ini tidak berhenti pada spanduk atau ucapan seremonial.
Perayaan diwujudkan lewat tindakan nyata, menyentuh langsung denyut kehidupan warga desa bagi yang membutuhkan tepat sasaran.
Makna Hari Jadi Fungsi Reserse Polri ke 78
Kasat Reskrim Polres Melawi AKP Ambril menegaskan bantuan kursi roda lahir dari rasa syukur serta kesadaran moral aparat penegak hukum.
“Wujud rasa syukur atas Hari Jadi Fungsi Reserse Polri tanggal 8 Desember 2025, kami menebar senyum dan harapan untuk saudari Tukinah dan saudari Agustina Ningsih agar terus bersemangat,” ujar AKP Ambril.
Kalimat singkat itu mengandung pesan kuat. Reserse tidak hanya hadir saat perkara pidana muncul. Reserse juga hadir saat warga membutuhkan dukungan kemanusiaan.
Tukinah berusia 46 tahun. Agustina Ningsih berusia 42 tahun. Keduanya mengalami keterbatasan fisik akibat penyakit menahun.
Aktivitas harian terasa berat. Mobilitas sangat terbatas. Kursi roda selama ini menjadi impian, bukan kebutuhan mudah terpenuhi.
Kondisi ekonomi keluarga menutup ruang harapan. Setiap langkah terasa mahal. Setiap gerak memerlukan bantuan orang lain.
Bantuan sosial ini mengubah situasi secara nyata. Bukan sekadar alat bantu gerak, melainkan pintu menuju martabat hidup lebih layak.
Saat kursi roda diserahkan, mata Tukinah berkaca kaca. Agustina Ningsih menggenggam tangan petugas dengan gemetar.
Tidak banyak kata terucap. Bahasa tubuh berbicara lebih jujur dibanding pidato sangat panjang itu setiap harinya.
Langkah Polres Melawi mencerminkan transformasi wajah kepolisian. Aparat hukum modern tidak lagi berdiri jauh dari realitas sosial. Polisi humanis hadir menyatu bersama warga.
Kapolres Melawi AKBP Harris Batara Simbolon melalui AKP Ambril menegaskan komitmen Polri untuk terus berada di tengah masyarakat.
“Polri akan terus hadir di tengah masyarakat,” ucapnya singkat namun tegas.
Kehadiran itu diwujudkan lewat sinergi lintas sektor. Kepala Desa Sidomulyo serta perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Melawi terlibat aktif mendampingi penyaluran bantuan.
Kolaborasi ini juga sangat memperlihatkan kerja negara berjalan pada level paling dasar.
Ada Peran Desa
Kepala Desa Sidomulyo, H Syukur, menyambut langsung rombongan Reskrim. Ia memahami betul kondisi warganya. Bantuan kursi roda menjadi jawaban atas kebutuhan riil.
“Bantuan ini sangat tepat dan sangat bermanfaat, terima kasih Kapolres Melawi, Kasat Reskrim dan jajaranya,” ucap Syukur.
Ucapan selamat Hari Jadi Fungsi Reserse Polri ke 78 turut disampaikan. Nada suaranya bukan basa basi.
Apresiasi muncul dari pengalaman lapangan, dari warga desa terpencil merasakan sentuhan negara hadir untuk rakyatnya.
Asa Dampak Sosial
Bantuan sosial sering kali dipersepsikan sebagai simbolis. Namun pada kasus ini, dampak terasa langsung. Mobilitas penerima meningkat.
Akses menuju aktivitas harian terbuka. Bahkan soal beban keluarga berkurang. Harga diri juga terjaga setara.
Bagi Polres Melawi, kegiatan ini juga memperkuat kepercayaan publik. Polisi tidak sekadar penegak hukum.
Polisi hadir sebagai mitra kehidupan sosial. Pendekatan human interest memperkuat legitimasi institusi di mata masyarakat akar rumput.
Usia 78 tahun bagi Fungsi Reserse Polri bukan sekadar angka. Ia mencerminkan perjalanan panjang institusi penegakan hukum Indonesia.
Tantangan berubah. Ekspektasi publik meningkat. Transparansi, empati, profesionalisme menjadi tuntutan utama.
Apa tersaji di Desa Sidomulyo menunjukkan adaptasi nyata. Reserse tidak hanya bergerak di balik berkas perkara.
Reserse turun langsung, menyapa warga, membaca kebutuhan sosial, lalu bertindak cepat, bukan cuma menunggu.
AKP Ambril berharap bantuan ini memberi semangat baru bagi penerima. Kehidupan lebih baik bukan sekadar jargon.
Ia berangkat dari langkah kecil namun konsisten. Dengan kegiatan ini, Polres Melawi menegaskan komitmen pengabdian.
Hukum serta kemanusiaan berjalan beriringan. Negara hadir bukan lewat baliho besar, melainkan melalui kursi roda sederhana penuh makna.
Di Desa Sidomulyo, Hari Jadi Fungsi Reserse Polri ke 78 tidak dirayakan dengan terompet. Ia dirayakan lewat senyum tulus dua warga desa.
Senyum itu menjadi cermin keberhasilan tugas polisi sebagai pelindung serta pengayom di tengah rakyat.
