
Di Patio Bistro, Qubu Resort, para tamu duduk menikmati langit jingga sambil menunggu keajaiban kecil di atas piring Menu of The Month karya dapur yang bukan sekadar hidangan, tapi sebuah kisah rasa dan waktu.
Qubu Resort, yang berdiri anggun di Jalan Arteri Supadio Nomor 16, kembali menggugah lidah para penikmat kuliner dengan Menu of The Month Oktober 2025.
Bukan hanya tentang perut kenyang, tapi juga tentang memori yang dihidangkan.
Dua menu utama kali ini seolah bicara dengan lidah Nasi Goreng Merah dengan Cumi Goreng Sunkit dan Spicy Lemongrass Honey Chicken.
“Melalui program Menu of The Month, kami ingin memberikan kejutan kuliner bagi para tamu yang berkunjung,” ucap Executive Chef Qubu Resort, dengan nada lembut namun penuh kebanggaan.
Ia menambahkan, “Di bulan Oktober ini, kami mengangkat hidangan khas dengan sentuhan rasa berani dan autentik, yang cocok dinikmati bersama keluarga maupun rekan.”
Di balik kalimat itu, tersimpan filosofi makanan bukan hanya perihal rasa, tapi juga ingatan yang dihidangkan hangat setiap bulan.
Aroma Serai Cinta
Spicy Lemongrass Honey Chicken di atas piring putih, ayam berlumur madu dan serai tampak berkilau tanpa kedip mata.
Ini bukan sekadar sajian. Ia seperti surat cinta dari dapur Asia Tenggara. Resepnya menyeberang lautan dari Vietnam, menjejak di Thailand, dan kini berpadu dengan sentuhan lidah Indonesia.
Inspirasi ini juga ternyata datang dari masakan klasik Vietnam: Gà xào sả ớt, ayam tumis serai dan cabai.
Qubu Resort menerjemahkannya menjadi versi yang lebih hangat, penuh aroma, dengan sentuhan madu manis, tapi tak berlebihan.
“Menu ini kami pilih karena mewakili semangat Asia: pedas, lembut, dan jujur,” tutur sang chef itu menjelaskan.
Rasa pedas dan harum serai ini juga bukan cuma sekadar pelengkap, melainkan narasi tentang keseimbangan.
Dalam setiap suapan, ada kisah kerja keras para petani lokal yang menanam serai dan madu di tanah Kalimantan Barat.
Dari ladang sederhana, bahan-bahan itu melangkah masuk ke dapur resort bintang tiga — menembus batas sosial, menjembatani dunia urban dan pedesaan.
Nostalgia di Tepi Air
Di sisi lain dapur, wajan besar mendesis. Nasi goreng merah, simbol akulturasi kuliner antara Tionghoa dan Indonesia, mengepul harum.
Saus tomat yang khas Surabaya memberi warna merah mencolok, rasa manis-asam yang menyalakan nostalgia masa kecil.
“Inspirasi kami datang dari Surabaya, di mana nasi goreng merah menjadi ikon rakyat sederhana tapi penuh cerita,” kata tim kuliner Qubu Resort.
Di tangan mereka, nasi goreng merah naik kelas dipadu dengan cumi goreng sunkit yang renyah di luar, lembut di dalam. Sebuah pernikahan antara laut dan darat, antara tradisi dan modernitas.
Warna merah pada nasi bukan hanya tentang estetika, melainkan simbol keberanian dan gairah dua hal yang selalu dibawa Qubu Resort dalam setiap kreasi kulinernya.
Cita Rasa Manusia
Harga sepiring nasi goreng merah di Patio Bistro hanya Rp 45.000,-, tapi maknanya jauh lebih mahal dari itu.
Di sini, yang dibeli bukan sekadar makanan, tapi suasana: tawa yang tumpah di meja makan, suara piring beradu lembut, dan senyum pegawai yang mengantarkan setiap pesanan dengan tulus.
Menu ini juga bisa dipadukan dengan minuman pilihan dari teh melati hingga kopi lokal yang diseduh perlahan, melengkapi pengalaman bersantap di tepi kolam air Qubu Resort yang berkilau memantulkan langit senja.
Patio Bistro bukan sekadar restoran, ia adalah ruang di mana rasa menjadi bahasa yang menyatukan pengunjung dari berbagai latar. Dalam kehangatan Oktober, setiap gigitan terasa seperti pelukan.
Dari Kubu Raya untuk Dunia
Qubu Resort bukan pemain baru dalam dunia pariwisata Kalimantan Barat. Sebagai destinasi keluarga terintegrasi.
Resort ini telah lama dikenal sebagai tempat di mana kenyamanan bertemu keindahan. Dari kamar hotel, waterpark, hingga bistro berkelas.
Ini semuanya juga dirancang untuk menghidupkan kembali makna liburan yang sesungguhnya kebersamaan.
Di tengah gempuran restoran cepat saji dan tren kuliner yang serba instan, Qubu Resort memilih jalan lain mengembalikan manusia pada rasa.
Bahan-bahan lokal diperlakukan dengan hormat, diolah dengan teknik modern, lalu disajikan dengan cinta.
Inilah bentuk kecil perlawanan terhadap dunia yang serba cepat mengajak kita untuk melambat, mencicipi hidup.
Hangatnya Oktober di Atas Piring
Oktober selalu punya makna ganda. Ia adalah bulan peralihan, antara panas dan hujan, antara tergesa dan tenang.
Di Qubu Resort, bulan ini diterjemahkan menjadi pengalaman kuliner yang mengikat hati nasi merah, cumi renyah, ayam madu pedas tiga elemen yang menyatu dalam harmoni rasa.
Bagi pengunjung yang datang, setiap piring menjadi kenangan. Ada yang datang bersama keluarga, ada yang datang sendiri sekadar mencari ketenangan.
Tapi semuanya pulang dengan satu hal yang sama rasa hangat di dada, seperti setelah membaca puisi lama yang nyaris terlupa.
Dalam setiap suapan, maka, temukan kesederhanaan yang jujur yang tidak dibuat-buat, pelayanan yang tulus, dan dedikasi yang menghidupkan nilai “hospitality” dalam arti sebenarnya.
Qubu Resort bukan hanya menjual tempat, tapi menghadirkan makna bahwa makan bersama adalah cara paling sederhana untuk mengingat bahwa kita manusia.
Karena Rasa Tak Sekadar di Lidah
Patio Bistro, lewat Menu of The Month Oktober 2025, menulis cerita baru tentang kuliner khas Indonesia.
Dari nasi goreng merah yang lahir dari akar budaya Tionghoa-Surabaya hingga ayam serai madu yang mencerminkan semangat Asia Tenggara.
Ini semuanya juga bersatu dalam piring kecil yang membisikkan satu hal hidup itu harus dinikmati perlahan.
Di Qubu Resort, setiap rasa adalah doa doa agar siapa pun yang datang bisa pulang dengan perasaan utuh, bukan sekadar kenyang.