Chip Baru, Janji Lama Apple A19 Tilos 2025 Klaim Bertenaga Ragasa - Kalimantannews.id

Chip Baru, Janji Lama Apple A19 Tilos 2025 Klaim Bertenaga Ragasa

 Chip Baru, Janji Lama Apple A19 Tilos 2025 Klaim Bertenaga Ragasa

Chip Baru, Janji Lama Apple A19 Tilos 2025 Klaim Bertenaga Ragasa
Kalimantannews.id, Pulau Kalimantan - Apple kembali meluncurkan prosesor terbaru, Apple A19 dengan nama kode Tilos, mengusung jargon “lebih cepat, lebih pintar, lebih hemat”.

Klaim yang terdengar seperti lagu lama: setiap tahun Apple selalu menjanjikan revolusi, tapi pengguna setia tahu, tak semua manis di atas panggung bisa dirasakan di telapak tangan.

Chip ini membawa 6 inti CPU dua inti performa berkecepatan hingga 4,26 GHz dengan cache L2 8 MB, serta empat inti efisiensi 2,6 GHz dengan cache L2 4 MB.

Semua ini dikombinasikan dengan cache sistem (SLC) 12 MB, menyimpan data seperti lumbung digital supercepat.

Namun, bedanya dengan A19 Pro yang lebih mahal, ukuran cache dan SLC jelas dipangkas terdengar seperti cara lama Apple memaksa pembeli memilih model “Pro” hanya demi kapasitas cache ekstra.

Performa Panas Menggigit

GPU terintegrasi 5 inti hingga 1620 MHz seolah jadi bintang panggung. Apple bahkan menambahkan Neural Engine 16 inti dengan bandwidth memori ditingkatkan dan unit AI baru di GPU.

Secara teori, ini membuat chip A19 siap menghadapi maraton AI yang kian gila.

Namun, uji performa awal menunjukkan kinerja CPU hanya sedikit di bawah A19 Pro, tetap lebih cepat dari A18 Pro tahun lalu tapi dengan konsekuensi: panas berlebih pada beban puncak.

Bagi pengguna, panas bukan sekadar angka. Saat ponsel terasa seperti setrika mini, pengalaman menonton film. 

Atau bermain gim jadi terganggu. Ironis, Apple terus memamerkan kecepatan, tapi lupa memperbaiki keseimbangan suhu.

Baterai Kurang Tenang

Apple menyematkan pengontrol memori LPDDR5X-8533 dengan lebar pita 68,26 GB/s dan RAM 8 GB.

Angka ini memukau di atas kertas. Tapi, jika cache dan efisiensi daya tak optimal, kecepatan memori hanya jadi pemanis brosur.

Beberapa penguji melaporkan konsumsi daya meningkat saat chip dipaksa bekerja penuh, menandakan baterai iPhone 2025 lebih cepat terkuras dibanding ekspektasi.

Apple memang memakai proses N3P TSMC modern, tetapi teknologi fabrikasi tak otomatis menghapus masalah efisiensi.

Pengguna yang berharap iPhone 2025 bertahan lebih lama tanpa colokan mungkin akan kecewa.

  • Kinerja Panas
  • Cache Terbatas
  • Baterai Boros

Kekurangan Apple A19 Tilos

Cache Kecil 

Dibanding varian Pro, pemangkasan cache L2 dan SLC terasa seperti strategi upsell terselubung.

Manajemen Panas Buruk 

Performa puncak disertai suhu yang membuat ponsel cepat panas.

Baterai Cepat Terkuras 

Memori kencang tak sebanding dengan efisiensi daya, bikin pemakaian harian kurang nyaman.

Harga Tak Ramah 

Meski lebih murah dari Pro, banderol tetap “Apple price”: mahal untuk upgrade yang tak revolusioner.

Apple A19 Tilos seakan jadi simbol kebiasaan Apple menggoda pengguna dengan janji besar lalu menahan fitur penuh untuk varian “Pro” yang lebih mahal.

Cache dipangkas, panas tak terkelola, dan baterai boros adalah drama lama yang terulang. Bagi fanboy, ini mungkin tetap “worth it”.

Akan tetapi bagi pengguna yang menimbang logika, chip ini terasa seperti apel yang manis di kulit, namun sedikit asam di inti.

Chip ini tetap membawa daya yang memukau untuk gim dan aplikasi berat.

Namun, seperti apel merah mengilap yang ternyata agak busuk di dalam, Apple A19 Tilos menunjukkan bahwa inovasi tak selalu berarti sempurna.

Dengan semua data dan analisa, Apple A19 memang cepat, cerdas, dan menggoda.

Tapi, bila Apple tak memperbaiki manajemen panas dan efisiensi, pengguna akan terus jadi “kelinci percobaan” teknologi mahal yang menawan di brosur, namun getir di genggaman.

Formulir Kontak