Meneladani Ketundukan Nabi Ibrahim: Babinsa dan Bupati Sambas Salurkan Berkah Sapi Kurban Dari Presiden Prabowo - Kalimantannews.id

Meneladani Ketundukan Nabi Ibrahim: Babinsa dan Bupati Sambas Salurkan Berkah Sapi Kurban Dari Presiden Prabowo

Meneladani Ketundukan Nabi Ibrahim: Babinsa dan Bupati Sambas Salurkan Berkah Sapi Kurban Dari Presiden Prabowo
Meneladani Ketundukan Nabi Ibrahim: Babinsa dan Bupati Sambas Salurkan Berkah Sapi Kurban Dari Presiden Prabowo
Kalimantannews.id, Kabupaten Sambas - Pagi itu, langit Teluk Keramat menyemburatkan senyum keemasan mengiringi geliat semangat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi. 

Di tengah riuh takbir dan suara bedug yang menggema, sebuah momen penuh makna terjadi di Mesjid Nurul Islam, Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. 

Sebuah peristiwa yang tidak hanya melibatkan ritual keagamaan biasa, tetapi juga menyiratkan kedekatan antara pemerintah pusat dengan masyarakat pinggiran—sebuah simbol kepedulian yang datang langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Pada Minggu pagi (8/6/2025), Serka Suherdi, Babinsa Koramil 07/Teluk Keramat hadir mendampingi prosesi pendistribusian daging sapi kurban bantuan Presiden Prabowo. 

Ia turut serta dalam upacara seremonial penyerahan sapi tersebut bersama Bupati Sambas, Satono, di lokasi yang sarat akan nilai spiritualitas dan kebersamaan.

Sebuah Berkah Pertama Untuk Warga Teluk Keramat

Dalam kesempatan itu, Serka Suherdi menyampaikan, bahwa ini adalah kali pertama warga Desa Samustida, khususnya Kecamatan Teluk Keramat, menerima hewan kurban secara langsung dari Presiden Republik Indonesia. 

Hal ini, menurutnya, bukan sekadar soal daging yang akan dibagikan, tetapi lebih pada makna simbolis dari cinta dan perhatian seorang kepala negara kepada rakyatnya.

“Ini merupakan bentuk kepedulian Pak Presiden terhadap masyarakat Sambas, khususnya di wilayah kami yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan,” ujar Serka Suherdi sambil memandu distribusi daging di halaman masjid.

Wajah semringah terlihat di antara anak-anak yang berkumpul di sekitar tenda sementara, para ibu-ibu mulai menyiapkan tempat pembagian, dan beberapa pemuda tampak sibuk membantu proses penyembelihan. 

Semua orang tahu, hari itu bukan hanya sekadar merayakan Idul Adha seperti biasanya. Ada sesuatu yang istimewa. Ada keberkahan yang datang langsung dari Istana.

Meneladani Ketundukan Nabi Ibrahim

Tidak hanya soal daging kurban, acara ini juga menjadi ajang refleksi rohani yang mendalam. 

Danramil 07/Teluk Keramat, Kapten Infanteri Waniran, memberikan tausiah singkat usai pelaksanaan sholat Idul Adha. 

Ia mengajak seluruh jamaah untuk meneladani ketundukan total Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT.

“Nabi Ibrahim begitu mencintai Allah melebihi cinta kepada anak, istri, bahkan hartanya sendiri. Itu adalah pelajaran terbesar dari Idul Adha hari ini. Bahwa kita harus bisa menempatkan kecintaan kepada Allah di atas segalanya,” tuturnya dengan suara lantang namun penuh penghayatan.

Kapten Waniran juga menyinggung pentingnya peduli kepada fakir miskin dan anak yatim, serta menjaga lingkungan sosial sekitar. 

“Nabi Ibrahim tidak hanya hebat dalam ketundukan ibadah, tapi juga dalam kepedulian sosial. Beliau mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang taat dan bertakwa. Ini yang harus kita contoh sebagai orang tua, sebagai anggota TNI, dan sebagai bagian dari masyarakat,” imbuhnya.

Sapi Kurban Sebagai Simbol Persaudaraan Nasional

Keberadaan sapi bantuan Presiden Prabowo di wilayah pelosok seperti Teluk Keramat tentu memiliki makna yang lebih luas. 

Ini bukan hanya soal distribusi ekonomi atau program bantuan sosial semata. Lebih dari itu, ini adalah simbol bahwa pemerintah pusat tidak lupa pada masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Di tengah gempuran isu-isu politik dan dinamika nasional yang kadang membuat rakyat merasa jauh dari kebijakan elit. 

Namun apapun itu, momen seperti ini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dan rakyat. 

Sebuah usaha untuk memperkuat ikatan persaudaraan nasional lewat medium agama dan tradisi keagamaan.

“Saya melihat ini sebagai langkah positif. Pemerintah tidak hanya hadir dalam bentuk infrastruktur fisik, tetapi juga dalam bentuk kepedulian spiritual dan sosial,” kata salah satu tokoh masyarakat setempat di sana.

Keterlibatan TNI Memperkuat Solidaritas Umat

Kehadiran personel TNI seperti Serka Suherdi dan Kapten Waniran dalam acara ini juga menunjukkan peran mereka tidak hanya sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat. 

Mereka turun langsung, membantu proses distribusi, bahkan turut serta dalam penyembelihan hewan kurban.

Ini menegaskan kembali komitmen TNI sebagai institusi yang tidak hanya kuat secara militer, tetapi juga dekat dengan rakyat. 

Sebuah pendekatan humanis yang mungkin jarang terdengar di ruang publik, tetapi nyata terjadi di lapangan.

“Kami di sini bukan hanya sebagai pengamanan, tapi juga sebagai pelayan masyarakat. Jadi, kalau ada kegiatan seperti ini, kami akan selalu hadir,” ucap Serka Suherdi saat ditanya tentang perannya dalam kegiatan tersebut.

Refleksi Idul Adha di Tengah Perbedaan Generasi

Bagi generasi milenial dan Gen Z, Idul Adha mungkin tidak lagi sekadar soal ritual keagamaan. 

Bagi mereka, ini adalah waktu untuk merefleksikan nilai-nilai ketundukan, pengorbanan, dan kepedulian sosial dalam konteks modern. 

Di tengah derasnya arus teknologi dan gaya hidup individualistik, momen seperti Idul Adha menjadi penting sebagai pengingat akan arti penting solidaritas dan empati terhadap sesama.

Dan inilah yang membuat momen penyerahan sapi kurban dari Presiden Prabowo di Teluk Keramat sangat relevan. 

Ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun solidaritas kolektif. 

Sebuah sinergi yang layak diapresiasi, terutama di masa-masa di mana masyarakat seringkali merasa terasing dari kebijakan pusat.

Berkah Mengalir Gema Takbir

Seiring bergulirnya siang, aroma masakan daging mulai tercium di sekitar mesjid. Anak-anak berlarian sambil membawa kantong plastik berisi daging. 

Ibu-ibu saling berbagi resep masakan, dan para pemuda masih sibuk membersihkan area penyembelihan. Riuh takbir pun belum sepenuhnya reda.

Di tengah semua itu, terselip doa-doa panjang dari warga setempat. Doa agar keberkahan dari hewan kurban ini dapat dirasakan oleh semua kalangan. 

Doa agar kehadiran Presiden Prabowo di hati rakyat tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik, tetapi juga dalam bentuk kebijakan yang pro-rakyat. 

Dan doa agar ketundukan Nabi Ibrahim dapat menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.

Hari itu, di desa kecil di pesisir Kalimantan Barat, sebuah kisah kecil tentang kepedulian, persaudaraan, dan ketundukan telah tertoreh indah. 

Menjadi kenangan yang akan terus dikenang, bukan hanya oleh warga Teluk Keramat, tetapi juga oleh kita semua yang percaya bahwa kebaikan, walau dimulai dari hal-hal kecil, bisa menjadi awal dari perubahan besar.

Peristiwa penyerahan sapi kurban dari Presiden Prabowo di Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, bukanlah sekadar liputan berita biasa. 

Ini adalah potret kecil dari upaya pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang sering luput dari sorotan media. 

Ini juga menjadi cerminan betapa pentingnya nilai-nilai spiritual dan sosial dalam membangun fondasi bangsa yang kokoh.

Melalui sentuhan humanis seperti ini, semoga semakin banyak masyarakat yang merasa dihargai, didengarkan, dan diangkat kesejahteraannya. 

Dan semoga Idul Adha 1446 H ini menjadi awal dari momentum kebangkitan moral dan spiritual bagi seluruh umat Islam di tanah air.

Semoga apa yang telah dimulai di Teluk Keramat Kabupaten Sambas dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain. 

Karena sesungguhnya, kekuatan bangsa ini tidak hanya terletak pada kemajuan teknologi atau infrastruktur.

Akan tetapi juga pada kepedulian, kerukunan, dan ketundukan kepada Tuhan Yang Maha Esa semakin menanjak.

Formulir Kontak