Gagasan Solutif Anak Bermasalah: Sekolah Terapi Mental dan Ketrampilan - Kalimantannews.id

Gagasan Solutif Anak Bermasalah: Sekolah Terapi Mental dan Ketrampilan

Gagasan Solutif Anak Bermasalah: Sekolah Terapi Mental dan Ketrampilan
Solusi Alternatif Untuk Anak Bermasalah: Sekolah Singkat Ala Muda Mahendrawan

Kalimantannews, Kota Pontianak - Di tengah pro kontra terkait anak nakal dididik di barak militer, Muda Mahendrawan, Pendiri Instim Kalimantan Barat (Kajian Kewilayahan & Pemberdayaan Desa) dan Penasihat Senior JARI Boneo Barat, menghadirkan gagasan segar.

Ia menyodorkan alternatif yang tidak hanya berfokus pada pelatihan fisik seperti yang dilakukan oleh institusi militer, tetapi juga memperkuat mindset, mental, dan bakat-bakat produktif anak-anak muda.

Gagasan ini hadir sebagai jalan tengah yang mendalam, menawarkan solusi yang lebih permanen dibandingkan pendekatan konvensional. 

"Ini bukan soal setuju atau menolak, tapi bagaimana kita menciptakan sistem yang berkelanjutan," ujar Muda Mahendrawan dalam penjelasannya.

Kenapa Anak Bermasalah Butuh Pendekatan Baru?

Anak-anak muda, terutama mereka yang bermasalah, sering kali menjadi sorotan karena perilaku liar, inkonsisten, dan bahkan berbahaya. 

Di era digital seperti sekarang, media sosial semakin memperparah kondisi ini. Remaja cenderung mudah terdistraksi oleh konten negatif, tren yang merusak, hingga komunitas yang tidak sehat.

Hal inilah yang membuat mereka rentan terjerumus ke dalam lingkaran perilaku destruktif.

Selama ini, solusi yang sering ditempuh adalah pengiriman mereka ke lembaga militer atau barak disiplin. 

Namun, Muda Mahendrawan menyoroti kelemahan utama dari pendekatan ini: kurangnya fokus pada perubahan pola pikir jangka panjang.

"Jika hanya mengandalkan pelatihan fisik tanpa memperbaiki mindset, perilaku buruk mereka bisa saja kembali muncul ketika bertemu teman-teman lama," ucapnya mengingatkan.

Oleh karena itu, ia menawarkan pendekatan yang lebih holistik: sekolah singkat selama tiga bulan dengan materi yang dirancang secara komprehensif.

Apa Itu Sekolah Singkat?

Sekolah singkat yang diusulkan Muda Mahendrawan bukanlah institusi formal seperti sekolah umum. 

Program ini dirancang sebagai wadah pembinaan intensif bagi anak-anak bermasalah dengan kombinasi pelatihan fisik, penguatan mental, dan pengembangan keterampilan sesuai potensi bakat mereka.

Berikut adalah beberapa elemen utama dari program ini:

1. Pelatihan Fisik
Pelatihan fisik menjadi salah satu aspek penting dalam program ini. Dengan melibatkan instruktur dari militer TNI, anak-anak akan diajak untuk meningkatkan daya tahan tubuh, displin, dan kerja sama tim. 

Namun, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada fisik semata, melainkan juga sebagai sarana untuk melatih kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab.

2. Penguatan Mindset dan Mental
Psikolog, psikiater, dan motivator perubahan mental turut dilibatkan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak. 

Ini bertujuan agar mereka dapat mengelola emosi, membangun sikap positif, dan menghindari pola pikir negatif yang sering kali menjadi akar masalah.

3. Pengembangan Bakat dan Keterampilan
Salah satu keunikan dari sekolah singkat ini adalah adanya pelatihan vokasi. Anak-anak akan diberikan kesempatan untuk menggali bakat mereka melalui pelatihan dari berbagai lembaga vokasi.

Misalnya, jika seorang anak memiliki minat di bidang seni, mereka bisa belajar membatik, melukis, atau bermain musik.

Jika mereka tertarik pada teknologi, mereka bisa belajar coding atau desain grafis.

4. Partisipasi Elemen Lain
Selain militer, program ini juga melibatkan Komnas HAM, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), komunitas anak perempuan, dan berbagai organisasi non-pemerintah. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik atau mental, tetapi juga memperhatikan hak-hak anak dan kebutuhan spesifik mereka.

Kelebihan Sekolah Singkat, Lebih Efektif?

Ada beberapa alasan mengapa gagasan Muda Mahendrawan ini layak dipertimbangkan sebagai solusi alternatif:

1. Pendekatan Holistik
Program ini tidak hanya berfokus pada satu aspek saja, seperti pelatihan fisik atau mental. 

Sebaliknya, ia menggabungkan berbagai elemen yang saling mendukung untuk menciptakan perubahan yang lebih permanen.

2. Menjawab Akar Masalah
Banyak program yang hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah. 

Sekolah singkat ini berusaha untuk mengubah pola pikir anak-anak sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif dan bermanfaat.

3. Melibatkan Berbagai Pihak
Dengan melibatkan berbagai elemen seperti militer, psikolog, pelatih vokasi, dan organisasi non-pemerintah, program ini menciptakan ekosistem perubahan yang komprehensif.

4. Adaptasi dengan Era Digital
Program ini juga dirancang untuk menjawab tantangan era digital. Anak-anak diajak untuk menggunakan media sosial secara bijak dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Apa Harus Diperhatikan?

Meskipun gagasan ini menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam implementasinya:

Biaya Operasional
Program ini memerlukan biaya yang cukup besar, terutama untuk melibatkan berbagai pihak seperti psikolog, pelatih vokasi, dan fasilitas lainnya.

Komitmen Pemerintah
Untuk menjadikan program ini sebagai solusi nasional, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam hal regulasi maupun pendanaan.

Evaluasi dan Monitoring
Program ini harus dilengkapi dengan sistem evaluasi yang ketat untuk memastikan bahwa anak-anak benar-benar mengalami perubahan positif.

Menuju Ekosistem Perubahan Berkelanjutan

Muda Mahendrawan telah membuka wacana baru dalam penanganan anak bermasalah. 
Gagasannya tentang sekolah singkat ini tidak hanya menawarkan solusi sementara, tetapi juga menciptakan ekosistem perubahan yang berkelanjutan. 

Dengan melibatkan berbagai pihak dan menitikberatkan pada penguatan mindset serta pengembangan bakat, program ini berpotensi menjadi model baru dalam pendidikan karakter anak-anak muda.

Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga. 

Jika semua elemen bekerja sama, maka anak-anak bermasalah ini bukan lagi menjadi beban, melainkan aset bangsa yang siap berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Formulir Kontak