Kalimantannews.id, Landak - Denyut harapan ekonomi kerakyatan setara. Di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), deru alat berat tak sekadar menandai pembangunan jalan.
Ia menandai harapan. Jalan Sidas–Simpang Tiga tengah dibangun oleh Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat, memutus keterisolasian desa dan membuka jalur ekonomi baru.
“Kami melakukan rekonstruksi total agar jalan lebih kuat dan tahan lama,” ujar Kepala Dinas PUPR Kalimantan Barat, Iskandar Zulkarnaen ST MT pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Pembangunan ini juga bukan cuma tambal sulam, tapi langkah nyata membangun konektivitas dan kesejahteraan.
Pembangunan jalan ini bernilai Rp15.187.531.000,00 ini sepenuhnya bersumber dari APBD Kalbar 2025. Di papan tertulis sederhana: “Pekerjaan ini dibiayai dengan pajak yang Anda bayar.”
Kalimat itu juga mengingatkan, setiap lapisan aspal adalah hasil gotong royong warga Kalimantan Barat.
Pelaksana PT Borneo Indah Sejati, bertanggung jawab menerjemahkan dana rakyat jadi hasil nyata. Pengawasnya, CV Nilam Griya Utama KSO Absri Ananta Konsultan, memastikan mutu dan transparansi berjalan seimbang.
“Akuntabilitas publik adalah pondasi utama,” tegas Kepala Dinas PUPR Kalimantan Barat, Iskandar Zulkarnaen ST MT.
Denyut Jalan Hidup
Dalam waktu 107 hari kalender, jalan ini ditargetkan rampung. Masa pemeliharaan dibagi dua 365 hari untuk pekerjaan permanen, dan 180 hari untuk non permanen jaminan bahwa mutu tak berhenti di hari peresmian.
Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi panduan utama agar pembangunan ramah lingkungan dan sosial.
Jalan boleh keras, tapi hati pembangunannya tetap lembut terhadap alam. Bagi warga seperti Radinius, petani karet dari Desa Sidas, arti jalan ini sederhana tapi dalam.
“Kalau jalannya bagus, panen bisa sampai ke kota tanpa macet lumpur,” ucapnya.
Satu kalimat jujur, mencerminkan makna sejati pembangunan menyentuh kehidupan ekonomi keraktan setara.
Ini Jalan Rakyat
Pembangunan jalan ini senilai Rp15,18 miliar ini lebih dari infrastruktur, ia adalah janji moral pemerintah.
Sekarang, bola tanggung jawab ada di tangan pelaksana dan pengawas untuk memastikan jalan ini kuat, adil, dan berkelanjutan.
Sebab di setiap ruas jalan yang baru diaspal, tersimpan cerita rakyat Kalimantan Barat yang ingin maju bersama alias setara.
Jalan ini bukan sekadar pembangunan jalan fisik, melainkan jalur hidup menghubungkan impian rakyat dengan masa depan lebih layak.
